Pengaruh Pola Makan Tidak Sehat Dengan Faktor Risiko diabetes melitus Pada Remaja
Definisi diabetes melitus
Diabetes melitus (DM)
adalah gangguan metabolisme kronis,
ditandai dengan tingginya kadar gula darah, disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein yang diakibatkan insufisiensi
insulin dalam tubuh. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau
defisiensi produk insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel – sel tubuh pada insulin.
DM atau yang sering
disebut sebagai penyakit gula ini merupakan salah satu ancaman kesehatan
global. diabetes melitus terbagi menjadi empat jenis berdasarkan penyebabnya,
yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM gestasional (kehamilan).
Peningkatan Diabetes cases
pada remaja
Pada umumnya, DM
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Badan
Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan bahwa pada tahun 2014 terdapat sekitar 422
juta orang di dunia mengalami diabetes melitus, dimana 1.6 juta diantaranya
meninggal karena diabetes melitus. Angka ini diperkirakan akan meningkat
menjadi 642 juta orang pada 2040. Selain
WHO, International Diabetes Federation
(IDF) melaporkan bahwa 463 juta orang dewasa (20 – 79 tahun) hidup dengan
diabetes melitus pada tahun 2019. Angka
ini diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 700 juta pada tahun 2045.
Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat bahwa DM bukan penyakit yang dapat
disembuhkan, namun DM masih dapat dikontrol.
Menurut Center Of Disease Control and Prevention tahun
2017, diabetes melitus tidak hanya
terjadi pada usia dewasa, tetapi dapat terjadi pada usia remaja. National Diabetes Statistic Report tahun
2017 mengungumkan bahwa penyebaran Diabetes pada anak-anak dan remaja di
Amerika tahun 2015 dinilai 7,2% dari total populasi usia anak dan remaja dengan
jumlah 132.000 anak usia < 18 tahun dan 193.000 anak usia < 20 tahun.
Pola Makan Tidak Sehat
Menjadi Faktor Utama
Meningkatnya kasus
diabetes melitus saat ini dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya gaya
hidup tidak sehat, seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik,
stress, dan kurangnya pengetahuan
tentang penyakit ini juga menjadi faktor utama, karena hal ini dapat menghambat
upaya deteksi dini.
Pada Masyarakat
sekarang terjadi pola makan yang tidak teratur, seperti konsumsi makanan tinggi
gula dan lemak jenuh berlebihan, serta kurangnya asupan serat yang dapat
mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif, salah satunya
yaitu diabetes melitus.
Pengetahuan serta
pemahaman tentang DM membuat pembentukan perilaku atau suatu tindakan yang
hendak dilakukan untuk mencegah terjadinya DM. Oleh karena itu, sangat
diperlukan pengetahuan pola makan terkait faktor risiko DM untuk melakukan
deteksi dini.
Jenis - Jenis Makanan Yang
Harus Dihindari
Makanan yang harus
dihindari untuk penderita diabetes terdiri dari makanan yang membuat kadar gula
darah melonjak. Makanan – makanan tersebut sebaiknya dibatasi serta dihentikan
konsumsinya, agar gula darah tetap terkontrol dan risiko terjadinya komplikasi
dapat dihindari.
Berikut makanan yang
harus dihindari oleh penderita diabetes berdasarkan jenisnya:
1. Makanan Tinggi
Karbohidrat
Penderita diabetes
sebaiknya menghindari makanan yang tinggi karbohidrat seperti, nasi putih, roti
putih, dan kentang goreng. Hindari juga sereal yang rendah serat dan mengandung
banyak gula.
2. Makanan Berlemak
Tinggi
Daging yang
digoreng, kulit ayam, ikan goreng, dana tahu goreng adalah jenis makanan yang
harus dihindari bagi penderita diabetes.
3. Produk Susu
Hindari konsumsi
susu full cream, es krim, serta yoghurt dan keju tinggi lemak.
4. Buah-buahan
Ada beberapa jenis
atau bentuk buah yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes, meliputi:
●
Buah kalengan tinggi gula
●
Selai buah tinggi gula
●
Saus buah
●
Minuman rasa buah dan jus buah
kemasan
5. Minuman
Ada beberapa
minuman yang menjadi pantangan diabetes, seperti minuman berkafein, minuman
beralkohol, atau minuman penambah stamina (energy
drink). Hal ini karena ragam minuman tersebut tinggi karbohidrat dan
fruktosa. Fruktosa erat kaitannya dengan resistensi insulin dan diabetes,
sehingga harus dihindari oleh penderita diabetes.
6. Sayuran
Penderita diabetes
harus menghindari penambahan saus, keju, mentega, dan garam berlebih dalam
sayuran. Selain itu, hindari pula sayuran kalengan dengan acar yang telah
ditambahkan banyak garam.
Dampak Langsung Makanan
Terhadap Kadar Gula Darah
Makanan yang kita
konsumsi, terutama karbohidrat secara langsung memengaruhi kadar gula darah.
Ketika kita makan, karbohidrat akan dicerna menjadi glukosa yang kemudian
diserap oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi utama tubuh. Namun, pada
penderita diabetes, proses ini tidak berjalan semestinya. Konsumsi makanan
dengan indeks glikemik (IG) tinggi, seperti nasi putih, roti putih, dan minuman
manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Hal ini terjadi karena
tubuh dengan cepat mengubah karbohidrat dari makanan tersebut menjadi glukosa.
Fluktuasi gula darah
yang drastis dapat akibat pola makan yang tidak sehat dapat memicu berbagai
komplikasi kesehatan pada penderita diabetes, seperti kerusakan syaraf,
penyakit jantung, dan masalah pada ginjal. Oleh karena itu, pentingnya
mengontrol asupan bagi penderita diabetes. Dengan memilih makanan yang memiliki
indeks glikemik rendah dan kaya serat, serta mengatur porsi makan , fluktuasi
kadar gula darah dapat dijaga agar tetap stabil.
Faktor Lain Yang Memperparah
Kondisi
Terdapat dua jenis
faktor risiko yang memengaruhi diabetes melitus, yakni yang dapat diubah dan
yang tidak dapat diubah.
Faktor risiko
yang dapat diubah:
1. Kegemukan, berat badan
lebih / IMT > 23 kg/m2) dan lingkar perut (pria > 90 cm dan Perempuan
> 80 cm)
2. Kurang aktivitas
fisik
3. Dislipidemia, kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250
mg/dl
4. Riwayat penyakit
jantung
5. Hipertensi /
Tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg)
6. Diet tidak seimbang
Faktor risiko yang
tidak dapat diubah:
1. Riwayat keluarga
2. Riwayat Gestational
diabetes
3. Riwayat melahirkan
bayi dengan berat 4 kg
4. Riwayat berat lahir
rendah
Upaya
Pencegahan Melalui Perbaikan Pola Makan
Pola makan adalah
salah satu cara atau usaha untuk mengerahkan jumlah dan jenis makanan untuk
tujuan tertentu, misalnya menjaga kesehatan, status nutrisi yang baik, membantu
menyembuhkan suatu penyakit. Pola makan setiap hari adalah pola makan individu
yang diidentifikasi dengan disposisi makan setiap hari. Rutinitas makan yang
sehat untuk penyakit diabetes melitus yaitu 25-30% lemak, 50 – 55% karbohidrat
dan 20% protein.
Sekarang ini, gaya
hidup anak muda sudah membawa pada penggantian pola makan yang tidak
menyehatkan tubuh dengan mengonsumsi lemak yang tinggi, kurang makan sayur dan
buah, mengonsumsi makanan asin dan manis secara berlebihan, rutin merokok,
mengonsumsi alcohol, banyaknya tekanan pikiran, dan sedikitnya kegiatan fisik.
Remaja saat ini
condong ke arah makanan cepat saji (fast
food) dan minuman bersoda yang sejujurnya bisa membawa sesuatu yang buruk
bagi kesehatan tubuh para remaja sekarang yang beresiko terkena penyakit
diabetes melitus dan kegemukkan
Pengendalian kadar
glukosa darah dapat dilakukan melalui terapi farmakologis (menggunakan
obat-obatan) maupun non farmakologis. Penelitian menunjukkan terapi non
farmakologis melalui pengaturan pola makan efektif mengendalikan kadar glukosa
darah, profil lipid, dan tekanan darah pada penderita DM.
Strategi dalam
pengaturan pola makan yang dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan kadar
glukosa darah salah satunya melalui pemilihan konsumsi makanan yang sehat dan
seimbang.
Berikut adalah
beberapa prinsip dasar pola makan yang dianjurkan untuk pasien DM:
1. Memilih Karbohidrat Kompleks, seperti biji-bijian utuh, nasi merah, roti gandum, dan oatmeal.
Karbohidrat kompleks memiliki serat yang lebih tinggi dan dapat membantu
mengendalikan penyerapan gula darah.
2. Menghindari Karbohidrat
Sederhana, hindari atau batasi konsumsi karbohidrat
sederhana, seperti gula, permen, kue, produk olahan tepung, dan minuman
manis/kemasan. Karbohidrat sederhana dapat menyebablan lonjakan gula darah yang
tepat.
3. Menghindari Minuman Berkalori Tinggi, pilih
air mineral, teh tanpa gula atau kopi tanpa gula. mengonsumsi air mineral
sebagai minuman utama dan Batasi konsumsi minuman manis dan beralkohol .
4. Memilih Protein Sehat, protein rendah lemak,
seperti ikan, daging tanpa lemak, telur, dan tahu/tempe adalah protein rendah
lemak yang baik untuk dikonsumsi. Hindari produk daging olahan yang tinggi
lemak jenuh (kornet, sosis, ikan kalengan).
5. Memilih Lemak Sehat, pilihlah lemak sehat, seperti lemak tak jenuh yang terkandung dalam
alpukat, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun. Hindari lemak jenuh dan
trans, seperti yang ditemukan dalam makanan olahan dan cepat saji.
6. Pentingnya Serat, dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat,
seperti sayuran hijau, buah-buahan,
kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengontrol kadar gula
darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
7. Perhatikan Indeks Glikemik, memilih makanan
dengan indeks glikemik rendah untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung menyebabkan peningkatan gula
darah yang lebih lambat, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
8. Kendalikan Porsi Makan, kendalikan porsi makan. Jangan terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat
dalam satu waktu. Perhatikan ukuran porsi untuk mencegah overeating. Gunakan
piring kecil dan hindari makan berlebihan. Konsumsi makan porsi kecil dapat membantu mengontrol kadar gula darah harian.
Dapat dilakukan dengan konsumsi makan besar 3x sehari (7.00, 12.00, 18.00)
serta konsumsi makan selingan (10.00, 14.00).
Atasi Diabetes Melitus Secara
Alami di Rumah Sehat BMCA Bekasi!
Menderita diabetes
melitus? Jangan khawatir! Rumah Sehat BMCA Bekasi hadir dengan solusi alami
untuk membantu Anda mengelola kadar gula darah. Kami menawarkan berbagai
layanan lengkap, mulai dari pemantauan gula darah rutin, konsultasi nutrisi
oleh ahli gizi, hingga pengobatan herbal yang telah teruji khasiatnya.
Produk Herbal Unggulan Kami:
●
Pankro, Pankroas, dan Pankrolin: Formulasi
herbal khusus yang bekerja secara sinergis untuk membantu menurunkan kadar gula
darah, memperbaiki fungsi pankreas, dan mengurangi resistensi insulin.
●
Dekabe dan De Elka: Obat herbal alami yang
efektif dalam mengatasi komplikasi diabetes seperti luka diabetes dan neuropati
perifer (kesemutan pada kaki).
Paket Terapi Diabetes
Komprehensif:
Nikmati manfaat terapi
holistik yang meliputi refleksi, bekam kering, pijat tradisional, infrared, dan
transfer energi. Paket ini dirancang untuk membantu Anda mengelola diabetes
secara menyeluruh, meningkatkan kualitas hidup, dan mencegah komplikasi.
Konsultasi Gratis!
Ingin tahu lebih
lanjut tentang solusi alami untuk diabetes? Konsultasikan masalah kesehatan
Anda dengan ahli kami secara gratis. Kami akan membantu Anda memilih produk dan
terapi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Kunjungi Rumah Sehat BMCA
Bekasi sekarang juga dan rasakan perbedaannya!
1441 words
h67d3c
???? Ticket- You got a transfer NoZL48. CONTINUE => https://telegra.ph/Go-to-your-personal-cabinet-08-26?hs=cebe471ef60340f5a955c2f6cbab7202& ????
04 November 2024 13:11 PM